Senin, 24 Oktober 2016

Penyebab Autisme



Hingga kini apa yang menyebabkan seseorang dapat menderita autisme belum diketahui secara pasti. Riset-riset yang dilakukan oleh para ahli medis menghasilkan beberapa hipotesa mengenai penyebab autisme.Dua hal yang diyakini sebagai pemicu autisme adalah faktor genetik atau keturunan dan faktor lingkungan seperti pengaruh zatkimiawi ataupun vaksin.

1.      Faktor genetik
Faktor genetik diyakini memiliki peranan yang besar bagi penyandang autisme walaupun tidak diyakini sepenuhnya bahwa autisme hanya dapat disebabkan oleh gen dari keluarga. Riset yang dilakukan terhadap anak autistik menunjukkan bahwa kemungkinan dua anak kembar identik mengalami autisme adalah 60 hingga 95 persen sedangkan kemungkinan untuk dua saudara kandung mengalami autisme hanyalah 2,5 hingga 8,5 persen. Hal ini diinterpretasikan sebagai peranan besar gen sebagai penyebab autisme sebab anak kembar identik memiliki gen yang 100% sama sedangkan saudara kandung hanya memiliki gen yang 50% sama.

2.      Faktor lingkungan
Ada dugaan bahwa autisme disebabkan oleh vaksin MMRyang rutin diberikan kepada anak-anak di usia dimana gejala-gejala autisme mulai terlihat. Kekhawatiran ini disebabkan karena zat kimia bernama thimerosal yang digunakan untuk mengawetkan vaksin tersebut mengandung merkuri.Unsur merkuri inilah yang selama ini dianggap berpotensi menyebabkan autisme pada anak.Namun, tidak ada bukti kuat yang mendukung bahwa autisme disebabkan oleh pemberian vaksin.Penggunaan thimerosal dalam pengawetan vaksin telah diberhentikan namun angka autisme pada anak semakin tinggi.

3. Kebutuhan Layanan Anak Autis
Sesuai dengan karakteristik autis sebagaimana dijelaskan di atas, maka setiap anak autis membutuhkan layanan yang berbeda-beda, tidak bias disamaratakan.Meskipun demikian secara umum ada beberapa layanan yang dapat dipilih, baik sebagian maupun secara keseluruhan. Beberapa layanan yang dibutuhkan autis tersebut antara lain:
1.      Layanan medis, antara lain mencakup pemantauan tumbuh kembang, pemeriksaan kesehatan umum,
2.      Layanan sosial psikologis, antara lain meliputi intervensi untuk meningkatkan kemampuan perhatian dan kepatuhan, imitasi, bahasa reseptif, bahasa ekspresif, dan kemampuan pra akademik. Kesehatan khusus terkait dengan autis, hambatan motoric dan sensorik, dll.
3.      Layanan pendidikan, antara lain meliputi pengembangan kemampuan binadiri, berbahasa, ketrampilan dasar membaca, menulis, berhitung, dll

Tidak ada komentar:

Posting Komentar